PERHITUNGAN BESAR SAMPEL PENELITIAN CROSS-SECTIONAL
Penelitian
berbasis survei biasanya menggunakan rumus proporsi binomunal (binomunal
proportions). Jika besar populasi (N) diketahui, maka dicari dengan menggunakan
rumus berikut:
Dengan jumlah populasi
(N) yang diketahui, maka peneliti bisa melakukan pengambilan sampel secara
acak).
Namun apabila
besar populasi (N) tidak diketahui atau (N-n)/(N-1)=1 maka besar sampel
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
n = jumlah
sampel minimal yang diperlukan
alpha = derajat
kepercayaan
p = proporsi
anak yang diberi ASI secara eksklusif
q = 1-p
(proporsi anak yang tidak diberi ASI secara eksklusif
d = limit dari
error atau presisi absolut
Contoh penghitungan
rumus sampel:
Misalnya, kita
ingin mencari sampel minimal untuk suatu penelitian mencari faktor determinan
pemberian ASI secara eksklusif. Untuk mendapatkan nilai p, kita harus melihat
dari penelitian yang telah ada atau literatur. Dari hasil hasil penelitian
Suyatno (2001) di daerah Demak-Jawa Tengah, proporsi bayi (p) yang diberi
makanan ASI eksklusif sekitar 17,2 %. Ini berarti nilai p = 0,172 dan nilai q =
1 – p. Dengan limit dari error (d) ditetapkan 0,05 dan nilai Alfa = 0,05, maka
jumlah sampel yang dibutuhkan sebesar:
= 219 orang
(angka minimal)
Jika tidak
diketemukan nilai p dari penelitian atau literatur lain, maka dapat dilakukan
maximal estimation dengan p = 0,5. Jika ingin teliti teliti maka nilai d
sekitar 2,5 % (0,025) atau lebih kecil lagi. Penyederhanaan Rumus diatas banyak
dikenal dengan istilah Rumus Slovin.